Tentang Kami

Hola Geng Z, perkenalkan kami adalah Genzi Team. Disini kami bakal ngasih pengetahuan soal pentingnya media sosial dalam berwirausaha. Sehingga kamu bisa tahu hal apa aja yang diperlukan waktu bikin konten promosi produk, dan bisa langsung nyobain sendiri dengan kreativitasnya masing-masing meskipun tetap #dirumahaja. Semua kami kemas dalam bentuk e-Learning dan juga berkesempatan mendapatkan hadiah. Selamat mengikuti!

STRATEGY & CREATIVITY

MATERI E-LEARNING

Silahkan dibuka materi e-Learning di bawah ini, dan jangan lupa ikuti Exam-nya ya!

  • Jenis Konten dan Penggunaan Media Sosial



    Bagian terakhir, kita akan bahas bentuk-bentuk konten yang dapat disajikan serta media sosial apa yang bisa digunakan untuk konten-kontenmu.

    A. Jenis Konten Media Sosial
    1.) Informasi dalam Bentuk Gambar Infografis
    Infografis merupakan salah satu alternatif memberikan informasi padat menggunakan cara yang ringkas dan tetap menarik untuk netizen. Infografis dapat dikreasikan sebaik mungkin agar terlihat unik dan eye-catching. Namun, tentunya sifat informatif dari konten tidak boleh dilupakan.
    2.) Membuat Konten Tutorial atau Panduan Sesuatu yang Bermanfaat
    Konten tutorial dapat dibuat baik dalam bentuk tulisan, gambar, atau video.
    3.) Review Produk

    Review produk dapat menjadi info yang cukup penting bagi calon pembeli. Apalagi dalam bentuk video, maka calon pembeli akan lebih mudah membayangkan bentuk produk.
    4.) Membuat Games atau Kuis Berhadiah
    Games atau kuis berhadiah akan cukup menarik minat netizen. Apalagi jika hadiah yang Anda tawarkan cukup bernilai, pasti akan banyak netizen yang tertarik. Games atau kuis yang dibuat cukup sederhana saja namun memancing ketertarikan netizen.
    5.) Mengumpulkan Testimonial Pembeli
    Testimonial adalah salah satu cara untuk meningkatkan rasa percaya calon pembeli kepada produkmu. Bukan rahasia lagi bahwa testimonial baik dari pembeli akan mempengaruhi calon pembeli lainnya untuk turut mencoba produk Anda. Testimonial dapat kumpulkan tidak hanya dapat berupa teks tetapi berbentuk video juga bisa.

    B. Penggunaan Media Sosial
    Perlu diketahui bahwa masing-masing media sosiak memiliki karakter yang berbeda antar audiencenya.
    1) Facebook
    Sebagai media sosial terbesar di dunia, banyak audiens dan masyarakat yang mulai senang untuk menonton video melalui Facebook. Pada bulan Januari 2017 saja, lebih 7,9 juta video yang di-posting melalui platform ini hingga mendapatkan 242 miliar views.

    Meskipun Facebook berumur tua dari media sosial lainnya, namun masih banyak yang menggunakannya. Penggunanya biasanya menyukai konten yang menggugah emosi, sehingga mendorong meraka untuk mau share video tersebut. Pengguna Facebook juga masih gemar dengan konten berupa teks yang panjang.

    Untuk pemasaran, Facebook bisa digunakan untuk memuat berbagai bentuk informasi dari produk; mulai dari konten edukasi, penawaran promosi, informasi event, hingga membuka topik diskusi dengan pengguna lain.

    2) Twitter
    Walau sempat meredup, saat ini Twitter mulai kembali disukai oleh masyrakat luas. Pengguna Twitter sendiri saat ini mencapai 320 juta pengguna. Karakter pengguna Twitter biasanya lebih suka mencari informasi yang cepat. Sementara untuk konten, pengguna Twitter begitu suka dengan konten informatif dan juga yang lucu-lucuan. Oleh karena Twitter adalah media sosial microblogging, bahkan tidak masalah konten yang dipostin hanya berupa caption saja.

    Pada kegiatan pemasaran, Twitter bisa dioptimalkan sebagai media sosial untuk interaksi yang cepat terhadap target yang disasar. Contohnya, bisa digunakan untuk menangani keluhan atau pertanyaan konsumen atau pelanggan.

    3) Instagram
    Hampir semua orang memiliki akun Instagram, dan menjadikan media sosial ini yang paling sering mereka gunakan setiap harinya. Banyaknya fitur baru, menarik dan terus dikembangkan membuat banyak penggunanya ingin terus berinovasi dan membagikannya sehingga konten menjadi lebih beragam, juga disukai oleh para penggunanya. Pengguna Instagram lebih menyukai konten berupa visual, dan kadang mengabaikan caption.Pemasar bisa menggunakan media sosial ini untuk berbagi konten-konten yang kuat secara visual; seperti foto produk, kegiatan brand, sampai konten seperti infografik atau video.
  • Copywriting


    Dalam sebuah konten, tidak bisa dipungkiri bahwa teks pasti diperlukan, entah untuk penggunaan pada visual ataupun pada caption. Namun teks tersebut tentu tidak sembarang tulis saja. Ada persiapan tentunya, agar tulisan menarik. Teks yang dibutuhkan dalam konten dapat disebut copywriting. Copy writting adalah seni penulisan pesan dengan tujuan persuasif, bisa untuk sisi penjualan atau yang lainnya. Menurut Frank Jefkins (2003), tulisan itu harus mampu menarik perhatian (attention), menimbulkan ketertarikan (interest), keinginan (desire), menciptakan keyakinan (conviction) dan tindakan (action). Kata-kata yang terangkum dalam sebuah promosi pun berbeda-beda, berbagai gaya dan jenis kata diupayakan copywriting dapat disandingkan terhadap semua ragam produk atau jasa.

    Copywriting ini bermaksud untuk memberikan tulisan-tulisan yang baik dan mudah dipahami serta dapat menarik perhatian dari publik yang membacanya. 


    AIDA Formula

    Contoh dalam pembuatan copywriting berikut ini menggunakan urutan AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action).
    1. Attention/Perhatian

    Attention tujuan utamanya adalah untuk menarik perhatian dari pembaca yang menjadi calon konsumen kita. Contohnya sebagai berikut:
     


    2. Interest/Ketertarikan
    Langkah selanjutnya setelah attention, buat mereka calon konsumen yang datang menjadi tertarik dengan produk tersebut sehingga mereka mau melanjutkan membaca copywriting sampai akhir. Disini dapat membahas kelebihan produk atau bisa menambahkan beberapa informasi, fakta, data statistik, alasan yang membuat calon pembeli semakin tertarik. Berikut contohnya, produk Visval:


    3. Desire
    Formula AIDA yang ketiga adalah desire, desire ini memiliki kemiripan dengan interest, bedanya lebih memainkan emosi dan logika konsumen. Biasanya dilakukan dengan menyebutkan manfaat yang akan didapatkan. Kamu dapat melihat salah satunya konten Grab Indonesia berikut:


    4. Action
    Tahap terakhir dalam AIDA adalah Action atau mengambil tindakan. Tindakan bisa apa saja tergantung dari tujuan produk itu dijual. Contoh tindakan yang banyak dilakukan seperti pembelian, mendaftar, pembuatan akun, download, submit email dan lain sebagainya.

    Tindakan biasanya dipicu dengan memberikan instruksi ajakan (atau disebut Call to Action/CTA) pada bagian akhir. Bentuk CTA bisa berupa tulisan, tombol, nomor telpon, alamat email dan harga.

    Pada dasarnya orang yang terlibat dalam copywriting tentu mampu bermain dengan kata-kata, bahkan juga mampu bercerita. Menggunakan cerita dan memasukkannya kedalam strategi pemasaran menjadi begitu populer saat ini. Melibatkan sebuah cerita dalam copywriting dapat mempermudah proses pendekatan kepada konsumen. Bisa dilihat pada konten seperti Grab, Kitabisa.com, dan masih banyak lagi.



  • Ide Konten dan Referensi


    Selanjut kita akan memulai dalam membuat konten untuk media sosial. Apa itu konten? adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik. Penyampaian konten dapat dilakukan melalui berbagai medium seperti internet, televisi, CD audio, bahkan acara langsung seperti konferensi dan pertunjukan panggung. Nah kali ini kita tentu mengarah ke media sosial. Sebelum membuatnya, tentu kita membuat rancangannya dulu, konten seperti apa yang mau kita bikin? Tentu semua membutuhkan ide. Namun jika ingin membuat konten yang menarik, tentu kreativitas diperlukan agar kontennya menarik. Bagaimana bisa memperoleh ide yang kreatif?


    Ide kreatif merupakan gagasan, ide atau pemikiran yang dimiliki individu dalam menciptakan hal-hal baru atau cara-cara baru yang berbeda dengan segala hal yang sudah ada sebelumnya.

    Kreatifitas dapat diidentifikasi menjadi 3 bentuk:
    1. Menciptakan, yaitu proses pembuatan sesuatu yang belum ada. Misalnya Wright Brothers membuat pesawat terbang, atau Mike Zuckerberg menciptakan Facebook yang sekarang menjadi media sosial paling populer di dunia.
    2. Modifikasi, yaitu meniru sesuatu tetapi sebenarnya berbeda. Misalnya modifikasi pada sistem operasi komputer untuk digunakan pada ponsel. Dari ide modifikasi kreatif ini, Android, Windows Phone, iPhone, dan Blackberry muncul.
    3. Menggabungkan, yaitu menggabungkan dua/lebih hal yang sebelumnya tidak berhubungan. Contoh dari kombinasi kreatif yang brilian adalah Liga Champions Eropa, yang merupakan kombinasi dari olahraga sepak bola dan strategi pemasaran. Kombinasi dari dua kegiatan ini menghasilkan format bisnis baru di bidang olahraga.

    Tahap ide kreatif yang bisa diterapkan dalam membuat konten, yaitu sebagai berikut:
    1. Tahap belajar, pembentukan ide-ide dimulai dengan memahami apa yang dilihat. Dengan melihat banyak referensi, kamu menjadi semakin paham bentuk-bentuk konten yang ada di media sosial.
    2. Tahap investigasi, sebelum mulai membayangkan sebuah ide, kalian harus mendapatkan informasi yang cukup tentang calon pembeli kalian, itulah dibutuhkannya STP tadi. Sehingga, saat kamu mencoba membuat konten, kamu tahu apa saja yang bisa dibahas.
    3. Tahap pencerahan, dengan adanya data dan informasi yang cukup, serta referensi yang ada terkait dengan produk dan calon pembelimu, sekaranglah saatnya untuk menghadapi fase pencerahan di mana ide-ide kreatif muncul, yang dapat digunakan untuk menyelesaikan ide kreatif.
    4. Tahap eksekusi, segera kerjakan apa yang sudah dipikirkan itu. Jangan berhenti ketika ide itu muncul. Meskipun kadang eksekusinya tidak tepat, ide genius akan gagal dan kerja keras akan sia-sia. Oleh karena itu, fase eksekusi ini harus dilakukan dengan begitu hati-hati.

    Nah untuk referensi konten sendiri, dari mana kita dapat melihatnya? Referensi tersebut sebagai acuan untuk ide yang nantinya akan dibuat konten. Kamu dapat melihat konten-konte produk atau jasa yang sudah ada sebagai bahan acuan referensi konten. Selain itu, berikut adalah berbagai platfrom untuk referensi yang bisa kamu gunakan sebagai inspirasi konten di social media kamu:


    1. Pinterest







    2. Instagram







    3. Behance







    4. Dribbble







    Contoh kasus konten yang pernah ada:
    1. Susu Bear Brand
    Pada dasarnya susu bear brand ini merupakan susu steril alami yang dapat membantu jaga daya tahan tubuh. Nah disini bisa dilihat melalui akun instagram @bearbrand_id.


    Bear brand ingin memberikan pesan bahwa susu bear brand ini bisa untuk menemani hari-hari kalian dimana saja kapan saja dan dalam kondisi seperti apa saja. Dari situ, konten yang dikembang yaitu: aktivitas apa saja yang cocok sambil produk Bear Brand? Akhirnya muncul ide seperti “workout buddy”, “lembur terus”, “siap tahun baru”, dan lainnya yang bisa banget sambil minum Bear Brand.

    2. Grab
    Tahun lalu, Pesawat Garuda mengeluarkan aturan dokumentasi selama dipesawat. Hal itu menimbulkan kontra dari berbagai orang. Hal tersebut justru dimanfaatkan oleh Grab. Grab memodifikasi aturan tersebut namun dengan nuansa Grab.



     

    Nah setelah kamu tahu mau bikin konten apa, selanjut mulai juga untuk memikirkan visualnya. Yuk ke next post!
  • Segmenting, Targeting, dan Positioning


    Bagaimana agar bisnis dapat berjalan baik dan menguntungkan, tentu harus adanya strategi yang disusun terlebih dahulu. Strategi adalah proses yang dilakukan mulai dari merencanakan, lalu membuat gambaran bisnis yang mau dikerjakan, sampai dengan cara melaksanakannya. Strategi bisa dibilang baik jika berhasil mencapai tujuan (sasaran) yang tepat, dan juga efektif dan efisien dalam prosesnya.


    Strategi yang penting diawal dalam menjalankan bisnis yaitu menyusun strategi STP. STP adalah singkatan dari Segmenting (Segmentasi), Targeting (Sasaran), dan Positioning (Penempatan). Untuk penjelasannya, Geng Z bisa simak sebagai berikut ini:


    A. Segmenting/Segmentasi

    Segmentasi adalah tindakan membagi suatu pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang memiliki karakter berbeda-beda yang mungkin membutuhkan produk atau jasa yang akan dipasarkan. Pengelompokan tersebut dapat dibagi menjadi:

    1) Segmentasi Geografik

    Segmentasi geografik adalah membagi kelompok pembeli secara geografik (lokasi) seperti negara, regional, negara bagian, kota atau komplek perumahan. Kamu mungkin ingin membuka bisnis hanya untuk di kotamu saja, karena kamu paham bahwa di kotamu cocok untuk produk atau jasa yang kamu bikin. Tetapi juga ingin ditempatkan di beberapa kota lain, tetapi harus memperhatikan perbedaan kebutuhan dan keinginan pembeli di daerah tertentu tersebut.

    Contoh : Perusahaan iPhone memasarkan produknya di Indonesia dengan jenis yang bebas menggunakan SIM Card mana saja, sementara di Jepang tidak bisa karena sudah dikunci duluan oleh provider tertentu. Ini semua disesuaikan dengan situasi negara tujuan.


    2) Segmentasi Demografik

    Segmetasi demografik adalah membagi kelompok pembeli dengan melihat demografi seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan,pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, agama, ras dan kebangsaan.

    Ini merupakan dasar yang paling populer untuk menentukan kelompok pembeli sebagai target pasar. Keinginan (kebutuhan) serta tingkat pemakaian atau konsumsi seringkali  berkaitannya dengan demografis. Selain itu variabel demografis lebih mudah diukur dari pada kebanyakan variabel lain.


    Contoh: Coba kamu hitung berapa banyak seri yang telah dikeluarkan oleh Samsung? Selain seri S mereka juga mengeluarkan seri lainnya seperi seri A, M, J, dsb. Setiap seri yang mereka keluarkan memiliki segmentasi demografik yang berbeda, seperti: Samsung galaxy Seri S diperuntukan golongan menengah atas seperti extecutive muda, CEO, dan lainnya, dengan fitur, kamera, dan build quality yang berkualitas tinggi.


    a) Samsung galaxy Seri A diperuntukan untuk golongan menengah dan teenagers seperti kalian dengan fitur dan kamera yang kualitasnya tidak kalah jauh dengan seri S, selain itu seri ini memiliki design yang lebih modern yang cocok untuk anak muda.
    b) Sedangkan Samsung galaxy seri M dan J diperuntukan golongan menengah ke bawah yang memiliki harga yang lebih terjangkau dari seri S dan A serta dilengkapi fitur yang sesuai kebutuhan para penggunanya.

    3) Segmentasi Psikografis
    Dalam segmentasi psikografis maka pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.


    a) Berdasarkan kelas sosial, memperlihatkan karakteristik dari kelas-kelas sosial, yang mana terjadinya pembedaan kelas dalam masyarakat tersebut didasarkan pada faktor ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan keterkaitan status (jabatan) seorang anggota keluarga dengan status anggota keluarga yang lain, atau dari apa yang dia miliki seperti untuk minuman, perabotan, layanan keuangan, mobil, pakaian, hotel, aktivitas hiburan, dan lainnya. 
    b) Berdasarkan gaya hidup, ini menggambarkan bagaimana cara seseorang menjalani hidupnya yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opininya.
    c) Berdasarkan kepribadian, dimana kepribadian calon pembeli sangat diperhatikan. Tujuannya agar produk atau jasa yang dimiliki cocok dengan kepribadian calon pembeli.

    Contoh: Pasti kamu pernah melihat iPhone temanmu, saudaramu, atau orangtuamu mungkikan? Pasti kalian berfikir mereka terlihat lebih keren ketika mengeluarkan iPhone tersebut dan menggenggamnya. Itu menandakan jika iPhone ditujukan sebagai produk yang melambangkan gaya hidup modern dengan dibalut design yang modern dan simple serta fitur yang dapat memudahkan penggunanya dalam melakukan aktifitas di smartphone tersebut.


    B. Targeting/Sasaran

    Targeting adalah kelompok pembeli yang dipilih oleh pemilik bisnis untuk dijadikan sebagai pelanggan sebagai hasil lanjutan dari proses segmentasi. Setelah pemilik bisnis mengelompokkan calon pembeli, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi sasarannya. 

    Pemilik bisnis harus memastikan bahwa segmen pasar yang dipilih itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan. Tetapi bisa saja memilih segmen yang kecil pada saat sekarang namun segmen itu tentu mempunyai prospek menguntungkan di masa datang.


    Segmen pasar yang dipilih harus didasarkan pada situasi persaingannya. Pemilik bisnis harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik bisnis yang dijalankan. Beberapa faktor yang dipertimbangkan disini antara lain persaingan segmen, potensi masuknya pemain baru, dan kehadiran produk-produk yang lebih menarik.


    Contoh: Setelah kita membaca segmentasi demografik dari Samsung galaxy series, berarti kalian telah memiliki gambaran target pemasaran dari Samsung galaxy series, kita akan membahas salah satunya yaitu Samsung galaxy A. Pada Samsung galaxy seri A memiliki target pasar utama yaitu teenagers/remaja dengan umur sekitar 15-25 tahun karena galaxy A memiliki design modern yang cocok untuk teenagers/remaja.


    C. Positioning/Penempatan

    Positioning adalah bagaimana pemikik bisnis memposisikan produknya di mata pembeli jika dibandingkan pesaing. Baik memposisikan secara citra produk (product image), manfaat yang dijanjikan serta keunggulannya sehingga menjadi alasan bagi pembeli untuk memilih produk kamu dari pada produk pesaing. Secara umum kamu bisa menetapkan ingin seperti apa posisi bisnismu pada persaingan yang ketat.

    Positioning yang ingin dibentuk oleh pemilih bisnis dapat melihat empat kriteria:

    a) Positioning yang membuat pembeli melihat positif terhadap produk tersebut, sehingga itu menjadi alasan mereka membeli. Misalnya, Misalnya, susu beruang Bear Brand, diposisikan sebagai minuman kesehatan segala kondisi.
    b) Positioning yang mencerminkan keunggulan kompetitif perusahaan. Misalnya, Gojek yang memposisikan diri sebagai produk hasil karya anak bangsa, dan akan mengabdi kepada masyarakat.
    c) Positioning yang bersifat unik, sehingga dapat menjadi suatu cirikhas berbeda dari pesaing. Misalnya iPhone, yang memposisikan diri sebagai produk mahal dan kelas menengah atas, tetapi iPhone juga memposisikan diri sebagai smartphone faster (cepat) dan simple (sederhana) yang memahami kebutuhan para penggunanya dan selalu berinovasi seperti memiliki Apple chip yang terbukti gahar saat bermain game atau buka tutup banyak aplikasi, design dengan satu tombol di layar yang begitu sederhana dan unik, serta pengupdate softwere IOS secara rutin untuk peningkatan kualitas dan peforma iPhone.
    d) Positioning yang menempatkan produk dapat mengkuti perubahan atau perkembangan zaman. Misalnya, Indomie, menempatkan diri sebagai makanan yang disukai oleh banyak masyarakat Indonesia. Sudah puluhan tahun masyarakat Indonesia-pun membenarkan hal tesebut.

    Dalam menyampaikan atau memperkenalkan positioning sebuah produk, pemilik bisnis harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:
    a) Be creative: Pemilik bisnis harus kreatif untuk mencuri perhatian pembeli atau target market.
    b) Simplicity: Komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin.
    c) Consistent yet flexible: Pemilik bisnis harus konsisten dan melihat kondisi.
    d) Own, dominate, protect: Komunikasi pemilik bisnis harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan
    e) User their language: Mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pembeli.

    Nah, setelah Geng Z memahami STP, maka tahap berikutnya adalah membuat konten untuk media sosial. Kamu sudah tahu kan bisnismu targetnya siapa? Nah dalam pembuatan kontenpun, tentu harus mengacu pada hal tersebut. Aneh dong tentunya jika produk untuk anak muda tapi kontennya malah terlihat seperti orang dewasa, atau produk yang harusnya untuk yang suka traveling tapi malah bahas asuransi. Ya, begitulah contoh kecilnya. Semoga Geng Z sudah mengetahui mau dibawa kemana produk bisnismu, ya!