• Ide Konten dan Referensi


    Selanjut kita akan memulai dalam membuat konten untuk media sosial. Apa itu konten? adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik. Penyampaian konten dapat dilakukan melalui berbagai medium seperti internet, televisi, CD audio, bahkan acara langsung seperti konferensi dan pertunjukan panggung. Nah kali ini kita tentu mengarah ke media sosial. Sebelum membuatnya, tentu kita membuat rancangannya dulu, konten seperti apa yang mau kita bikin? Tentu semua membutuhkan ide. Namun jika ingin membuat konten yang menarik, tentu kreativitas diperlukan agar kontennya menarik. Bagaimana bisa memperoleh ide yang kreatif?


    Ide kreatif merupakan gagasan, ide atau pemikiran yang dimiliki individu dalam menciptakan hal-hal baru atau cara-cara baru yang berbeda dengan segala hal yang sudah ada sebelumnya.

    Kreatifitas dapat diidentifikasi menjadi 3 bentuk:
    1. Menciptakan, yaitu proses pembuatan sesuatu yang belum ada. Misalnya Wright Brothers membuat pesawat terbang, atau Mike Zuckerberg menciptakan Facebook yang sekarang menjadi media sosial paling populer di dunia.
    2. Modifikasi, yaitu meniru sesuatu tetapi sebenarnya berbeda. Misalnya modifikasi pada sistem operasi komputer untuk digunakan pada ponsel. Dari ide modifikasi kreatif ini, Android, Windows Phone, iPhone, dan Blackberry muncul.
    3. Menggabungkan, yaitu menggabungkan dua/lebih hal yang sebelumnya tidak berhubungan. Contoh dari kombinasi kreatif yang brilian adalah Liga Champions Eropa, yang merupakan kombinasi dari olahraga sepak bola dan strategi pemasaran. Kombinasi dari dua kegiatan ini menghasilkan format bisnis baru di bidang olahraga.

    Tahap ide kreatif yang bisa diterapkan dalam membuat konten, yaitu sebagai berikut:
    1. Tahap belajar, pembentukan ide-ide dimulai dengan memahami apa yang dilihat. Dengan melihat banyak referensi, kamu menjadi semakin paham bentuk-bentuk konten yang ada di media sosial.
    2. Tahap investigasi, sebelum mulai membayangkan sebuah ide, kalian harus mendapatkan informasi yang cukup tentang calon pembeli kalian, itulah dibutuhkannya STP tadi. Sehingga, saat kamu mencoba membuat konten, kamu tahu apa saja yang bisa dibahas.
    3. Tahap pencerahan, dengan adanya data dan informasi yang cukup, serta referensi yang ada terkait dengan produk dan calon pembelimu, sekaranglah saatnya untuk menghadapi fase pencerahan di mana ide-ide kreatif muncul, yang dapat digunakan untuk menyelesaikan ide kreatif.
    4. Tahap eksekusi, segera kerjakan apa yang sudah dipikirkan itu. Jangan berhenti ketika ide itu muncul. Meskipun kadang eksekusinya tidak tepat, ide genius akan gagal dan kerja keras akan sia-sia. Oleh karena itu, fase eksekusi ini harus dilakukan dengan begitu hati-hati.

    Nah untuk referensi konten sendiri, dari mana kita dapat melihatnya? Referensi tersebut sebagai acuan untuk ide yang nantinya akan dibuat konten. Kamu dapat melihat konten-konte produk atau jasa yang sudah ada sebagai bahan acuan referensi konten. Selain itu, berikut adalah berbagai platfrom untuk referensi yang bisa kamu gunakan sebagai inspirasi konten di social media kamu:


    1. Pinterest







    2. Instagram







    3. Behance







    4. Dribbble







    Contoh kasus konten yang pernah ada:
    1. Susu Bear Brand
    Pada dasarnya susu bear brand ini merupakan susu steril alami yang dapat membantu jaga daya tahan tubuh. Nah disini bisa dilihat melalui akun instagram @bearbrand_id.


    Bear brand ingin memberikan pesan bahwa susu bear brand ini bisa untuk menemani hari-hari kalian dimana saja kapan saja dan dalam kondisi seperti apa saja. Dari situ, konten yang dikembang yaitu: aktivitas apa saja yang cocok sambil produk Bear Brand? Akhirnya muncul ide seperti “workout buddy”, “lembur terus”, “siap tahun baru”, dan lainnya yang bisa banget sambil minum Bear Brand.

    2. Grab
    Tahun lalu, Pesawat Garuda mengeluarkan aturan dokumentasi selama dipesawat. Hal itu menimbulkan kontra dari berbagai orang. Hal tersebut justru dimanfaatkan oleh Grab. Grab memodifikasi aturan tersebut namun dengan nuansa Grab.



     

    Nah setelah kamu tahu mau bikin konten apa, selanjut mulai juga untuk memikirkan visualnya. Yuk ke next post!