Bagaimana agar bisnis dapat berjalan baik dan menguntungkan, tentu harus adanya strategi yang disusun terlebih dahulu. Strategi adalah proses yang dilakukan mulai dari merencanakan, lalu membuat gambaran bisnis yang mau dikerjakan, sampai dengan cara melaksanakannya. Strategi bisa dibilang baik jika berhasil mencapai tujuan (sasaran) yang tepat, dan juga efektif dan efisien dalam prosesnya.
Strategi yang penting diawal dalam menjalankan bisnis yaitu menyusun strategi STP. STP adalah singkatan dari Segmenting (Segmentasi), Targeting (Sasaran), dan Positioning (Penempatan). Untuk penjelasannya, Geng Z bisa simak sebagai berikut ini:
A. Segmenting/Segmentasi
Segmentasi adalah tindakan membagi suatu pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang memiliki karakter berbeda-beda yang mungkin membutuhkan produk atau jasa yang akan dipasarkan. Pengelompokan tersebut dapat dibagi menjadi:1) Segmentasi Geografik
Segmentasi geografik adalah membagi kelompok pembeli secara geografik (lokasi) seperti negara, regional, negara bagian, kota atau komplek perumahan. Kamu mungkin ingin membuka bisnis hanya untuk di kotamu saja, karena kamu paham bahwa di kotamu cocok untuk produk atau jasa yang kamu bikin. Tetapi juga ingin ditempatkan di beberapa kota lain, tetapi harus memperhatikan perbedaan kebutuhan dan keinginan pembeli di daerah tertentu tersebut.
Contoh : Perusahaan iPhone memasarkan produknya di Indonesia dengan jenis yang bebas menggunakan SIM Card mana saja, sementara di Jepang tidak bisa karena sudah dikunci duluan oleh provider tertentu. Ini semua disesuaikan dengan situasi negara tujuan.
2) Segmentasi Demografik
Segmetasi demografik adalah membagi kelompok pembeli dengan melihat demografi seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan,pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, agama, ras dan kebangsaan.
Ini merupakan dasar yang paling populer untuk menentukan kelompok pembeli sebagai target pasar. Keinginan (kebutuhan) serta tingkat pemakaian atau konsumsi seringkali berkaitannya dengan demografis. Selain itu variabel demografis lebih mudah diukur dari pada kebanyakan variabel lain.
Contoh: Coba kamu hitung berapa banyak seri yang telah dikeluarkan oleh Samsung? Selain seri S mereka juga mengeluarkan seri lainnya seperi seri A, M, J, dsb. Setiap seri yang mereka keluarkan memiliki segmentasi demografik yang berbeda, seperti: Samsung galaxy Seri S diperuntukan golongan menengah atas seperti extecutive muda, CEO, dan lainnya, dengan fitur, kamera, dan build quality yang berkualitas tinggi.
a) Samsung galaxy Seri A diperuntukan untuk golongan menengah dan teenagers seperti kalian dengan fitur dan kamera yang kualitasnya tidak kalah jauh dengan seri S, selain itu seri ini memiliki design yang lebih modern yang cocok untuk anak muda.
b) Sedangkan Samsung galaxy seri M dan J diperuntukan golongan menengah ke bawah yang memiliki harga yang lebih terjangkau dari seri S dan A serta dilengkapi fitur yang sesuai kebutuhan para penggunanya.
3) Segmentasi Psikografis
Dalam segmentasi psikografis maka pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
a) Berdasarkan kelas sosial, memperlihatkan karakteristik dari kelas-kelas sosial, yang mana terjadinya pembedaan kelas dalam masyarakat tersebut didasarkan pada faktor ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan keterkaitan status (jabatan) seorang anggota keluarga dengan status anggota keluarga yang lain, atau dari apa yang dia miliki seperti untuk minuman, perabotan, layanan keuangan, mobil, pakaian, hotel, aktivitas hiburan, dan lainnya.
b) Berdasarkan gaya hidup, ini menggambarkan bagaimana cara seseorang menjalani hidupnya yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opininya.
c) Berdasarkan kepribadian, dimana kepribadian calon pembeli sangat diperhatikan. Tujuannya agar produk atau jasa yang dimiliki cocok dengan kepribadian calon pembeli.
Dalam menyampaikan atau memperkenalkan positioning sebuah produk, pemilik bisnis harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:
a) Be creative: Pemilik bisnis harus kreatif untuk mencuri perhatian pembeli atau target market.
b) Simplicity: Komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin.
c) Consistent yet flexible: Pemilik bisnis harus konsisten dan melihat kondisi.
d) Own, dominate, protect: Komunikasi pemilik bisnis harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan
e) User their language: Mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pembeli.
Nah, setelah Geng Z memahami STP, maka tahap berikutnya adalah membuat konten untuk media sosial. Kamu sudah tahu kan bisnismu targetnya siapa? Nah dalam pembuatan kontenpun, tentu harus mengacu pada hal tersebut. Aneh dong tentunya jika produk untuk anak muda tapi kontennya malah terlihat seperti orang dewasa, atau produk yang harusnya untuk yang suka traveling tapi malah bahas asuransi. Ya, begitulah contoh kecilnya. Semoga Geng Z sudah mengetahui mau dibawa kemana produk bisnismu, ya!
Contoh: Pasti kamu pernah melihat iPhone temanmu, saudaramu, atau orangtuamu mungkikan? Pasti kalian berfikir mereka terlihat lebih keren ketika mengeluarkan iPhone tersebut dan menggenggamnya. Itu menandakan jika iPhone ditujukan sebagai produk yang melambangkan gaya hidup modern dengan dibalut design yang modern dan simple serta fitur yang dapat memudahkan penggunanya dalam melakukan aktifitas di smartphone tersebut.
Pemilik bisnis harus memastikan bahwa segmen pasar yang dipilih itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan. Tetapi bisa saja memilih segmen yang kecil pada saat sekarang namun segmen itu tentu mempunyai prospek menguntungkan di masa datang.
Segmen pasar yang dipilih harus didasarkan pada situasi persaingannya. Pemilik bisnis harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik bisnis yang dijalankan. Beberapa faktor yang dipertimbangkan disini antara lain persaingan segmen, potensi masuknya pemain baru, dan kehadiran produk-produk yang lebih menarik.
Contoh: Setelah kita membaca segmentasi demografik dari Samsung galaxy series, berarti kalian telah memiliki gambaran target pemasaran dari Samsung galaxy series, kita akan membahas salah satunya yaitu Samsung galaxy A. Pada Samsung galaxy seri A memiliki target pasar utama yaitu teenagers/remaja dengan umur sekitar 15-25 tahun karena galaxy A memiliki design modern yang cocok untuk teenagers/remaja.
Positioning yang ingin dibentuk oleh pemilih bisnis dapat melihat empat kriteria:
a) Positioning yang membuat pembeli melihat positif terhadap produk tersebut, sehingga itu menjadi alasan mereka membeli. Misalnya, Misalnya, susu beruang Bear Brand, diposisikan sebagai minuman kesehatan segala kondisi.
B. Targeting/Sasaran
Targeting adalah kelompok pembeli yang dipilih oleh pemilik bisnis untuk dijadikan sebagai pelanggan sebagai hasil lanjutan dari proses segmentasi. Setelah pemilik bisnis mengelompokkan calon pembeli, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi sasarannya.Pemilik bisnis harus memastikan bahwa segmen pasar yang dipilih itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan. Tetapi bisa saja memilih segmen yang kecil pada saat sekarang namun segmen itu tentu mempunyai prospek menguntungkan di masa datang.
Segmen pasar yang dipilih harus didasarkan pada situasi persaingannya. Pemilik bisnis harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik bisnis yang dijalankan. Beberapa faktor yang dipertimbangkan disini antara lain persaingan segmen, potensi masuknya pemain baru, dan kehadiran produk-produk yang lebih menarik.
Contoh: Setelah kita membaca segmentasi demografik dari Samsung galaxy series, berarti kalian telah memiliki gambaran target pemasaran dari Samsung galaxy series, kita akan membahas salah satunya yaitu Samsung galaxy A. Pada Samsung galaxy seri A memiliki target pasar utama yaitu teenagers/remaja dengan umur sekitar 15-25 tahun karena galaxy A memiliki design modern yang cocok untuk teenagers/remaja.
C. Positioning/Penempatan
Positioning adalah bagaimana pemikik bisnis memposisikan produknya di mata pembeli jika dibandingkan pesaing. Baik memposisikan secara citra produk (product image), manfaat yang dijanjikan serta keunggulannya sehingga menjadi alasan bagi pembeli untuk memilih produk kamu dari pada produk pesaing. Secara umum kamu bisa menetapkan ingin seperti apa posisi bisnismu pada persaingan yang ketat.Positioning yang ingin dibentuk oleh pemilih bisnis dapat melihat empat kriteria:
a) Positioning yang membuat pembeli melihat positif terhadap produk tersebut, sehingga itu menjadi alasan mereka membeli. Misalnya, Misalnya, susu beruang Bear Brand, diposisikan sebagai minuman kesehatan segala kondisi.
b) Positioning yang mencerminkan keunggulan kompetitif perusahaan. Misalnya, Gojek yang memposisikan diri sebagai produk hasil karya anak bangsa, dan akan mengabdi kepada masyarakat.
c) Positioning yang bersifat unik, sehingga dapat menjadi suatu cirikhas berbeda dari pesaing. Misalnya iPhone, yang memposisikan diri sebagai produk mahal dan kelas menengah atas, tetapi iPhone juga memposisikan diri sebagai smartphone faster (cepat) dan simple (sederhana) yang memahami kebutuhan para penggunanya dan selalu berinovasi seperti memiliki Apple chip yang terbukti gahar saat bermain game atau buka tutup banyak aplikasi, design dengan satu tombol di layar yang begitu sederhana dan unik, serta pengupdate softwere IOS secara rutin untuk peningkatan kualitas dan peforma iPhone.
d) Positioning yang menempatkan produk dapat mengkuti perubahan atau perkembangan zaman. Misalnya, Indomie, menempatkan diri sebagai makanan yang disukai oleh banyak masyarakat Indonesia. Sudah puluhan tahun masyarakat Indonesia-pun membenarkan hal tesebut.
Dalam menyampaikan atau memperkenalkan positioning sebuah produk, pemilik bisnis harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:
a) Be creative: Pemilik bisnis harus kreatif untuk mencuri perhatian pembeli atau target market.
b) Simplicity: Komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin.
c) Consistent yet flexible: Pemilik bisnis harus konsisten dan melihat kondisi.
d) Own, dominate, protect: Komunikasi pemilik bisnis harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan
e) User their language: Mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pembeli.
Nah, setelah Geng Z memahami STP, maka tahap berikutnya adalah membuat konten untuk media sosial. Kamu sudah tahu kan bisnismu targetnya siapa? Nah dalam pembuatan kontenpun, tentu harus mengacu pada hal tersebut. Aneh dong tentunya jika produk untuk anak muda tapi kontennya malah terlihat seperti orang dewasa, atau produk yang harusnya untuk yang suka traveling tapi malah bahas asuransi. Ya, begitulah contoh kecilnya. Semoga Geng Z sudah mengetahui mau dibawa kemana produk bisnismu, ya!